Olaf the Snowman - Disney's Frozen

Jumat, 02 Oktober 2015

"Proses Komunikasi yang Efektif" oleh Bapak Amiruddin Saleh

Pada tanggal 1 Oktober 2015, pelajaran kapita selekta Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dihadiri oleh dosen tamu yang merupakan Pakar Komunikasi dan Penyuluhan pada Fakultas Ekologi Manusia IPB,yaitu Dr Ir H. Amiruddin Saleh, MS. Di perkuliahan yang singkat ini, beliau banyak berbagi ilmu seputar komunikasi secara luas, serta proses-proses penyampaian pesan yang efektif, serta memberi motivasi dan saran untuk kami yang sedang menjalani skripsi, berikut kutipan yang dapat kelompok kami rangkum:



Didalam kuliah kali ini, beliau membahas mengenai kaitan dari bagaimana komunikasi yang efektif, serta erat hubungannya dengan komuikasi massa dan opini publik. Ada yang disebut dengan kontenflasi. Kontenflasi merupakan merenung, berfikir, tujuannya adalah agar dapat membahas masalah-masalah yang akan diangkat untuk dibahas. Didalam kuliah ini, dibahas pula contoh kasus, yaitu kasus resolusi konflik di lingkungan perkebunan. Kasus ini akan membahas mengenai bagaimana menyelesaikan suatu konflik diwilayah perkebunan dengan adanya kerangka konsep penyelesaiannya.

 

Dalam menyelesaikan suatu kerangka berpikir, ada yang namanya suatu variabel. Variabel merupakan suatu ciri yang ingin diinvestigasikan atau dengan kata lain, variabel biasa disebut juga dengan suatu karakteristik atau apa yang ingin kita selidiki. Bisa jadi objek apa saja yang bisa dibangun konspenya dan memili variasi. Variasi sendiri merupakan level atau suatu kategori dari kosep yang ingin dibahas.Untuk menyelesaikan suatu konsep, kita terlebih dulu harus paham dalam membangun masalah. Konflik harus dikelola. Dalam kasus konflik perkebunan itu, terdapat publik internal serta publik eksternal. Sehingga harus mengetahui bagaimana membangun citra dan reputasi dibaliknya.




Informasi yang baik harus mempunyai evaluasi. Didalam evaluasi harus membangun pesan dengan makna denotative, tidak boleh memunculkan pesan dengan makna konotatif dan tidak lupa juga harus dibangun dengan makna structural. Ada juga disebut dengan makna konstektual, yang merupakan makna mempengaruhi. Didalamnya harus ada kesesuaian waktu, situasi tempat, aturan, dan lain-lain.



Membangun suatu permasalahan itu tidaklah mudah. Masyarakat itu dikelompokkan lagi tidak semuanya mendukung atau mensupport, tetapi ada juga terdapat masyarakat yang bersifat pasif alias yan masih menunggu. Harus dilakukan penelitian juga, dikarenakan ada masyarakat yang pro dan ada masyarakat yang kontra.Komunikasi tidak semuanya berjalan dengan mulus. Didamnya juga terdaoat wartawan yang ikut serta mempengaruhi. Wartawan bertugas untuk mencari tokoh-tokoh formal dan informal. Sekarang adalah tugas humas (hubungan masyarakat) atau yang biasa disebut dengan PR bagaimana memelihara dan menciptakan keharmonisan dengan para stakeholdersnya, tidak lupa juga dengan membangun sosial media yang baik. Komunikasi yang efektif adalah dengan melahirkan makna yang sama.




Bagaimana melakukan penelitian didalam saluran (channel)?

Saluran ada yang namanya media komunikasi, sera mendekatkan diri kepada penerima (receiver).

Inti dari komunikasi dan persepsi

Inti dari persepsi merupakan interpretasi. Interpretasi merupakan kemampuan berpikir. Manusia diciptakan otak untuk berpikir. Dengan berpikir, maka dapat menstimulasi kinerja otak dalam bekerja serta melakukan sesuatu serta bertindak. Short term memory atau yang biasa disebut dengan memory jangka pendek bisa menjadi long term alias jangka panjang dengan cara membaca.



Goal of communication interpersonal adalah :

1. Fisik

2. Ada feedback atau aksi-reaksi

3. Empati



Pendekatan bukan merupakan one-way of communication juga bukan hanya diracik, tetapu melahirkan konvergensi yaitu melahirkan makna yang sama (multiway)

terdapat lagi yang dinamakan dengan gatekeeper atau opinion leader (pemimpin informasi)




Apakah hybrid media sama dengan dengan komunikasi massa?

Tidak. Hybrid media dan komunikasi massa itu berbeda. Karena hybrid media itu merupakan internet atau menggunakan media baru.Cyber itu membanhun network communication yang lebih ditujukan kepada khalayak luas yang ingin membangun relasi.

Sekarang terdapat 17 model komunikasi.yang paling luas pembahasannya adalah teori retorika dan Aristoteles. Aristoteles memainkan persuasif.

Efek itu terdapat afektif, kognitif, dan konatif. Intinya dalam melakukan komunikasi kita butuh evaluasi yang banyak serta pengalaman yang banyak agar mudah menyampaikan pesan, karena inti penyampaian pesan adalah Mutual Understanding yaitu kesamaan akan arti pesan yang diterima oleh komunikator dan komunikan.

  
Akhir kata kami dari Kelompok 7 (Febiyanto 915120105, Meilani Dharmawaty 915120110, Marscel Jurdanes Ramli 915120114, dan Harry Clinton 915120129, mengucapkan banyak terima kasih atas pengalaman dan pelajaran yang telah dibagikan oleh Bapak Amiruddin, pembelajaran dari bapak telah memberi kami gambaran akan proses pesan dalam komunikasi yang efektif serta tips dan motivasi dari bapak juga telah memberikan semangat tambahan untuk kami yang sedang melakukan penelitian skripsi. Terima Kasih banyak Bapak Amiruddin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar