Pada tanggal 5 November 2015, pelajaran kapita selekta Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dihadiri oleh dosen tamu yang merupakan seorang Freelance Fotografer dan juga merupakan pengajar di LOOK modelling school ,yaitu Bapak Didiet Anindita. Di perkuliahan yang singkat ini, beliau banyak berbagi ilmu seputar dunia fotografi serta berbagai pengalamannya dalam dunia fotografi yang ternyata tidak asal jepret saja,melainkan butuh banyak pihak pendukung, berikut kutipan yang dapat kelompok kami rangkum:
Kunci utama fotografi adalah kesabaran
(didalamnya harus terdapat kesepakatan antara fotografer dan klien kita
sendiri)
Didalam menciptakan suatu konsep serta
didalam membentuk suatu konsep diperlukan beberapa material didalamya, yaitu
sebagai berikut :
-Photographer
Photographer merupakan kunci utama
didalam menciptakan suatu karya fotografi yang indah, tanpa adanya photographer
dianggap kurang dalam penyajian suatu karya masterpiece
-Klien
Klien merupakan seseorang yang
memberikan asupan dana agar maksud dan tujuannya tercapai dalam menampilkan
suatu karya
-Pengarah gaya
pengarah gaya merupakan suatu pekerjaan
dimana menggerakkan suatu model atau objek agar dapat sesuai dengan tema yang
diminta oleh klien
-Make Up Artis (MUA)
MUA merupakan seseorang yang mendandani
model sesuai dengan tema yang dinginkan oleh klien
-Wardrobe
Wardbrode merupakan perlengkapan-perlengkapan
yang dibutuhkan didalam menampilkan suatu karya yang akan dibidik oleh sang
photographer
-Copywriter
-Visual Design
Rumus fotografi adalah Rule of Third.
Yang dimaksud dengan rule of third adalah tiga garis imajiner yang horizontal
dan vertical. Garis tersebut digunakan untuk menentukan komposisi frame yang
tepat untuk satu foto.
Ada juga yang disebut dengan Depth of
Field. Depth of Field merupakan tingkat ketajaman. Maksud nya adalah setiap
kita foto model, titik fokusnya adalah dimukanya. Tingkat ketajaman model
utama, dan wallpaper jelas berarti walpapernya lebar. Itu merupakan salah satu
contohnya: Zone System merupakan gradasi dari
terang yang diwakili oleh putih menjadi gelap yang diwakili hitam. Hitam
berarti gelap dan putih berarti terang.
Didalam fotografi, ada yang dinamakan
dengan horizontal. Horizontal disebut dengan landscape dan ada juga yang
dinamakan vertical. Vertical disebut dengan portrait. Itu semua digunakan untuk
menentukan komposisi frame.
Fotografi bukanlah suatu hal yang asing
terdengar di telinga kita. Dari namanya saja kita pasti sudah bisa menebak
fotografi tentunya adalah kegiataan seorang juru foto dalam menghasilkan
foto-foto yang menarik dan mengandung sebuah makna. Kini, media massa
menggunakan fotografi dalam menunjang kegiatan industrinya dan tentu dalam
menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat.
Prinsip fotografi
adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar
medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas
cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki
medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan foto yang bagus kita harus
mengetahui setting kamera yang kita gunakan. Tentunya dengan didukungnya
pencahayaan yang baik juga.
Berikut setting kamera yang perlu kita perhatikan yaitu:
ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma
(Aperture), Speed Shutter Speed, dan White Exlance.
Dalam menghasilkan
sebuah foto yang berkualitas, selain peran model yang cantik juga
diperlukankamera yang profesional. Di dalam setting kamera dikenal empat
bentuk yakni ;
a. Diagframa / Aperture, mengatur besarnya sinar yang masuk ke kamera
b. Shutter speed, mengatur lamanya waktu yang diperlukan sampai masuk ke kamera
c. ISO, kepekaan kamera dalam menangkap sinar atau cahaya
d. White Balance, mencari warna putih yang sebenarnya karena setiap ruangan memiliki pencahayaan yang berbeda-beda.
a. Diagframa / Aperture, mengatur besarnya sinar yang masuk ke kamera
b. Shutter speed, mengatur lamanya waktu yang diperlukan sampai masuk ke kamera
c. ISO, kepekaan kamera dalam menangkap sinar atau cahaya
d. White Balance, mencari warna putih yang sebenarnya karena setiap ruangan memiliki pencahayaan yang berbeda-beda.
Adapun hal-hal berikut
yang perlu diperhatikan adalah resolusi, warna, image file format, dan format gambar.Resolusi merupakan
ketajaman gmbar (pixel) semakin tinggi angka DPI nya semakin tajam suatu gambar
yang dihasilkan.Warna merupakan
kontras,Image file format
berupa RAW,JPG.
Kesimpulannya, dalam dunia komunikasi Foto juga dapat menjadi hal penting bahkan sengat penting, karena dalam sebuah foto mengandung banyak makna yang sebenarnya bisa saja ditangkap berbeda oleh individu yang berbeda, bisa positif bisa negatif, seperti halnya foto tanpa busana, bagi sebagian orang hal tersebut merupakan pornografi, namun bagi para seniman hal tersebut adalah karya seni yang tinggi nilai seninya, dalam dunia Public relations, advertising dan jurnalistik foto bisa mempengaruhi kinerja masing" divisi, seperti pada kasus foto palsu yang mengatasnamakan perusahaan pastinya merugikan, tentunya pihak public relations dalam masa krisis dan harus segera bertindakm begitu juga dengan Advertising mereka harus menciptakan sebuah foto yang menarik agar berhasil mengangkat produk tertentu, begitu juga dengan jurnalistik yang butuh banyak foto untuk melengkapi hasil liputan dan artikel mereka, intinya fotografi dan komunikasi sama-sama saling membutuhkan karena foto dapat membantu mengkomunikasikan suatu pesan kebanyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar