Pada tanggal 17 September 2015, pelajaran kapita selekta Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dihadiri oleh dosen yang merupakan seorang dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dan Public Relations eksternal dari Universitas Tarumanagara, yaitu Bapak Yugih Setyanto, S.Sos., M.Si. yang ditemani juga oleh kepala bagian Hubungan Masyarakat Universitas Tarumanagara Ibu Paula Tjatoerwidya Anggarina, M.M. Di perkuliahan yang singkat ini, beliau banyak menceritakan seluk beluk kegiatan Humas Universitas Tarumanagara, bagaimana sejarah serta apa saja kegiatan Humas yang dilakukan oleh Universitas Tarumanagara, berikut kutipan yang dapat kelompok kami rangkum:
Didalam Public Relation, terdapat dua
bidang besar, yaitu Public Relation yang bergerak di bidang profit, dan Public
Relation yang bergerak di bidang non profit.
Public Relation yang bergerak dibidang
profit atau yang biasa disebut dengan
Public Relation Oriented merupakan public relation yang mencari keuntungan, dan
Public Relation yang bergerak dibidang non profit atau yang biasa disebut
dengan Public Relation non oriented merupakan Institusi atau organisasi yang beroperasi
melayani publik. Public Relation ini tidak mencari keuntungan.
Contoh dari PR Oriented adalah perusahaan
Contoh dari PR non Oriented adalah LSM atau
Lembaga Sosial Masyarakat, Departemen, Kementerian.
Perguruan tinggi mempunyai karakterna
tersendiri. Batasannya sejauh mana perguruan tinggi tersebut mencari profit.
Universitas Tarumanagara bergerak diantara profit atau non profit. Disatu sisi
mencari keuntungan dari banyakanya mahasiswa yang mendaftar, dan masuk, disatu
sisi juga ikut serta melayani publik atau sosial.
Humas Universitas Tarumanagara perlu
mempositioning-kan Untar kepada mata publik (kalau tidak eksis, orang luar tidak akan ada yang tahu).
Didalam Humas, terdapat dua macam PR. Yaitu
PR Internal dan PR Eksternal.
PR Internal merupakan PR yang dapat
mengatur dan mempunyai kebijakan dan peraturan didalamnya, sedangkan PR
Eksternal merupakan PR yang tidak dapat mengatur secara langsung suatu
permasalahan (tidak mempunyai pengaruh)
contoh dari PR Eksternal adalah pemerintah,
stakholders, calon investor, media dan lain-lain.
Di Universitas Tarumanagara, yang sudah
berjalan dengan baik adalah Government Relations atau yang biasa disebut dengan
hubungan dengan pemerintah.
Yang belum berjalan dengan baik adalah
Media Relations. Tujuan dari Media Relations adalah untuk memberikan gambaran
positif kepada publik, tidak lupa juga dengan sekalian memberikan publikasi
positif di mata publik.
Dalam membangun Media Relations, haruslah
terlebih dahulu melewati beberapa tahapan-tahapan, yaitu sebagai berikut :
sumber: http://untar.ac.id/untar-and-kompas-a-memorable-visitation/
1. Media Visit
Media Visit merupakan kunjungan ke kantor
redaksi Media. Didalam hal ini, UNTAR berkunjung ke dua kantor redaksi terbesar
di Indonesia, yaitu Harian Indonesia dan KOMPAS. Tujuan dari media visit adalah
karena kita ketahui bahwa kita, keda belah pihak sama-sama saling membutuhkan.
Untar memerlukan publikasi, sedangkan redaksi tersebut juga memerlukan news
value atau yang biasa disebut dengan nilai berita untuk dimuat di hariannya.
2. Press Release
Press Release merupakan informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public
Relations (Humas) suatu organisasi/perusahaan yang disampaikan kepada
pengelola pers/redaksi media massa (tv, radio, surat kabar, majalah) untuk
dipublikasikan dalam media massa tersebut..
Didalam hal ini tujuan UNTAR adalah
untuk memberitahu ke media agar pihak media massa mengetahui bahwa UNTAR
memiliki bagian HUMAS atau PR didalamnya. Public Relation menjual image,
sedangkan marketing menjual barang dan jasa, berikut merupakan perbedaan antara
keduanya.
3. Press Conference
Press Conference merupakan pertemuan
dengan wartawan karena diundang kehadirannya oleh organisasi/ perusahaan.
Didalam hal ini, Humas UNTAR mengundang
media untuk publikasi positif. Mengundangnya kedalam suatu tempat pertemuan dan
mengobrol
4. Media Gathering
Media Gathering merupakan mengundang
wartawan dari suatu media untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan lain-lain
tetapi tidak untuk diliput. Dalam hal ini, UNTAR berusaha mendekatkan diri
dengan wartawan yang ada, dan sifatnya berupa informasi dengan cara mengundang
ke suatu tempat pertemuan untuk makan siang sambil berdiskusi.
5. Mengenalkan para pakar di Untar
sebagai narasumber
seperti kita ketahui bahwa untar
memiliki begitu banyak paar yang ahli di setiap bidangnya, sehingga dapat
membuat media dengan mudah mewawancari pakar tersebut sebagai narasumber.
Akhir
kata kami dari Kelompok 7 (Febiyanto 915120105, Meilani Dharmawaty
915120110, Marscel Jurdanes Ramli 915120114, dan Harry Clinton
915120129, mengucapkan banyak terima kasih atas pengalaman dan pelajaran
yang telah dibagikan oleh Bapak Yugih dan Ibu Paula,
pembelajaran dari mereka telah membuka mata kami akan pentingnya berhubungan baik dengan banyak pihak diluar sana,dengan adanya hubungan baik, kegiatan yang dilakukan oleh instansi manapun akan jauh lebih mudah, dan hal ini sangat penting untuk mempertahankan citra instansi tersebut, terlebih lagi banyaknya pesaing yang berusaha menjadi yang terbaik, maka itu penting sekali membangun relasi yang banyak. Terima Kasih Bapak Yugih dan Ibu Paula :)