Olaf the Snowman - Disney's Frozen

Jumat, 18 September 2015

"Mengenal Lebih Jauh Kegiatan Humas Universitas Tarumanagara" oleh Bapak Yugih dan Ibu Paula




Pada tanggal 17 September 2015, pelajaran kapita selekta Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dihadiri oleh dosen yang merupakan seorang dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dan Public Relations eksternal dari Universitas Tarumanagara, yaitu Bapak Yugih Setyanto, S.Sos., M.Si. yang ditemani juga oleh kepala bagian Hubungan Masyarakat Universitas Tarumanagara Ibu Paula Tjatoerwidya Anggarina, M.M. Di perkuliahan yang singkat ini, beliau banyak menceritakan seluk beluk kegiatan Humas Universitas Tarumanagara, bagaimana sejarah serta apa saja kegiatan Humas yang dilakukan oleh Universitas Tarumanagara, berikut kutipan yang dapat kelompok kami rangkum:


Didalam Public Relation, terdapat dua bidang besar, yaitu Public Relation yang bergerak di bidang profit, dan Public Relation yang bergerak di bidang non profit.
Public Relation yang bergerak dibidang profit  atau yang biasa disebut dengan Public Relation Oriented merupakan public relation yang mencari keuntungan, dan Public Relation yang bergerak dibidang non profit atau yang biasa disebut dengan Public Relation non oriented merupakan  Institusi atau organisasi yang beroperasi melayani publik. Public Relation ini tidak mencari keuntungan.
Contoh dari PR Oriented adalah perusahaan
Contoh dari PR non Oriented adalah LSM atau Lembaga Sosial Masyarakat, Departemen, Kementerian.




Perguruan tinggi mempunyai karakterna tersendiri. Batasannya sejauh mana perguruan tinggi tersebut mencari profit. Universitas Tarumanagara bergerak diantara profit atau non profit. Disatu sisi mencari keuntungan dari banyakanya mahasiswa yang mendaftar, dan masuk, disatu sisi juga ikut serta melayani publik atau sosial.

Humas Universitas Tarumanagara perlu mempositioning-kan Untar kepada mata publik (kalau tidak eksis, orang luar tidak akan ada yang tahu).

Didalam Humas, terdapat dua macam PR. Yaitu PR Internal dan PR Eksternal.
PR Internal merupakan PR yang dapat mengatur dan mempunyai kebijakan dan peraturan didalamnya, sedangkan PR Eksternal merupakan PR yang tidak dapat mengatur secara langsung suatu permasalahan (tidak mempunyai pengaruh)
contoh dari PR Eksternal adalah pemerintah, stakholders, calon investor, media dan lain-lain.


Di Universitas Tarumanagara, yang sudah berjalan dengan baik adalah Government Relations atau yang biasa disebut dengan hubungan dengan pemerintah.
Yang belum berjalan dengan baik adalah Media Relations. Tujuan dari Media Relations adalah untuk memberikan gambaran positif kepada publik, tidak lupa juga dengan sekalian memberikan publikasi positif di mata publik. 

Dalam membangun Media Relations, haruslah terlebih dahulu melewati beberapa tahapan-tahapan, yaitu sebagai berikut :

                       sumber: http://untar.ac.id/untar-and-kompas-a-memorable-visitation/

1. Media Visit
Media Visit merupakan kunjungan ke kantor redaksi Media. Didalam hal ini, UNTAR berkunjung ke dua kantor redaksi terbesar di Indonesia, yaitu Harian Indonesia dan KOMPAS. Tujuan dari media visit adalah karena kita ketahui bahwa kita, keda belah pihak sama-sama saling membutuhkan. Untar memerlukan publikasi, sedangkan redaksi tersebut juga memerlukan news value atau yang biasa disebut dengan nilai berita untuk dimuat di hariannya.

2. Press Release
Press Release merupakan informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi/perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/redaksi media massa (tv, radio, surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut..
Didalam hal ini tujuan UNTAR adalah untuk memberitahu ke media agar pihak media massa mengetahui bahwa UNTAR memiliki bagian HUMAS atau PR didalamnya. Public Relation menjual image, sedangkan marketing menjual barang dan jasa, berikut merupakan perbedaan antara keduanya.

3. Press Conference
Press Conference merupakan pertemuan dengan wartawan karena diundang kehadirannya oleh organisasi/ perusahaan.
Didalam hal ini, Humas UNTAR mengundang media untuk publikasi positif. Mengundangnya kedalam suatu tempat pertemuan dan mengobrol

4. Media Gathering
Media Gathering merupakan mengundang wartawan dari suatu media untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan lain-lain tetapi tidak untuk diliput. Dalam hal ini, UNTAR berusaha mendekatkan diri dengan wartawan yang ada, dan sifatnya berupa informasi dengan cara mengundang ke suatu tempat pertemuan untuk makan siang sambil berdiskusi.

5. Mengenalkan para pakar di Untar sebagai narasumber
seperti kita ketahui bahwa untar memiliki begitu banyak paar yang ahli di setiap bidangnya, sehingga dapat membuat media dengan mudah mewawancari pakar tersebut sebagai narasumber. 


 Akhir kata kami dari Kelompok 7 (Febiyanto 915120105, Meilani Dharmawaty 915120110, Marscel Jurdanes Ramli 915120114, dan Harry Clinton 915120129, mengucapkan banyak terima kasih atas pengalaman dan pelajaran yang telah dibagikan oleh Bapak Yugih dan Ibu Paula, pembelajaran dari mereka telah membuka mata kami akan pentingnya berhubungan baik dengan banyak pihak diluar sana,dengan adanya hubungan baik, kegiatan yang dilakukan oleh instansi manapun akan jauh lebih mudah, dan hal ini sangat penting untuk mempertahankan citra instansi tersebut, terlebih lagi banyaknya pesaing yang berusaha menjadi yang terbaik, maka itu penting sekali membangun relasi yang banyak. Terima Kasih Bapak Yugih dan Ibu Paula :)

Jumat, 11 September 2015

"Setiap Perubahan Membawa Peluang" - kuliah singkat oleh Bapak Kukuh Sanyoto



     Pada tanggal 10 September 2015, pelajaran kapita selekta Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dihadiri oleh dosen tamu yang merupakan seorang jurnalis sejak 1978 dan juga seorang simultaneous interpreter bahasa spanyol,inggris dan indonesia sejak 1987 yaitu Bapak W. Kukuh Sanyoto. Di perkuliahan yang singkat ini, beliau banyak menceritakan perkembangan jaman yang mempermudah bidang komunikasi menjadi semakin mudah dan bagaimana kita harus menyikapi perubahan tersebut, berikut kutipan yang dapat kelompok kami rangkum:


     Sekarang ini kita sulit untuk membayangkan apa yang akan terjadi di masa depan. Kita dapat membuat asumsi, tetapi tidak ada yang dapat memastikan apa yang akan terjadi berikutnya. Semua itu harus mempunyai Planning atau biasa yang disebut dengan Rencana. 



       Didalam pembahasan mengenai masa depan media komunikasi, semua itu menghadap kepada satu tujuan, yaitu bertanggung jawab kepada publik. Media komunikasi yang dilakukan oleh diplomat dan wartawan itu sama, yaitu mencari informasi dan juga bertanggung jawab kepada menteri, pemerintah, dan lain-lain. Informasi yang diberikan kepada publik haruslah sebuah informasi yang sudah di verifikasi alias cek dan ricek.Didalam pasal 19 mengenai deklarasi universal Hak Asasi Manusia (HAM) disebutkan : “siapapun tidak peduli warna kulit, ras, pendidikan, bangsa, ideologi, kepercayaan, atau apapun, dapat membuat suatu perbahan yang berdampak bagi Negara”.



 
     Dalam hal ini disebutkan juga mengenai masa depan siapaun tidak ada yang tahu, tidak ada yang memprediksi, menjamin, tetapi itu akan terjadi. Peluang apa saja yang bisa dilakukan untuk kedepan. Apabila terjadi perubahan, semua pasti akan ikut berubah. Oleh karena itu disebutkan bahwa “perubahan menciptakan peluang”. Masa depan bisa berubah hanya karena satu orang dan orang tersebut itu bisa menjadi siapa saja. Satu orang dapat membuat perubahan.Perubahan adalah niscaya dan pasti akan terjadi. Tidak ada sesuatu yang konstan tetapi perubahan pasti terjadi. Banyak orang yang tidak mau mengalami perubahan. Orang yang sudah berada di comfort zone (zona nyaman) tida mau berubah. 

 

   Perkembangan teknologi semakin berkembang, terutaa didalam bidang komunikasi. Seperti contoh, pada jaman duu handphone (telepon genggam) dua jam saja sudah harus di charge, tetapi karena perkembangan teknologi yang melesat, sudah terciptanya google glass dan apple watch. Jelilah melihat suatu peluang itu agar tidak jadul atau ketinggalan jaman. Kita harus belajar berteman, jadi kita dapat saling melengkapi kekurangan kita.

   Komunikasi adalah evaluasi manusia. tanpa suatu komunikasi, manusia itu tidak mungkin ada. Manusia butuh komunikasi. Evaluasi teknologi akan menentukan evaluasi manusia itu sendiri.



PUBLIK DAN PRIVAT.

    Publik dan privat merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan., jika garis publik dan privat hilang, bagaimana kelanjutan hidup manusia?
Kita harus membedakan yang mana yang publik, yang mana yang privat. Terdapat aturan-aturan yang membatasi dan bagaimana berperikehidupan seperti undang-undang yang dibuat oleh legislator. Semua hal didalam undang-undang juga terdapat yang mana yang publik dan yang mana yang privat. Di media sosial, hal-hal privat diangkat agar semua dunia mengetahuinya.

    Orang-orang kreatif melihat sesuatu out of  the box dan mereka melihatnya sebagai suatu peluang.semua orang dapat berkomunikasi, dan setiap orang mempunyai medianya sendiri.

    Kesimpulan dari kelompok kami adalah : kalau dulu, agensinya adalah pemilik media dan redaksi. Mereka yang menentukan apa yang layak, pantas, dan patut untuk disampaikan ke publik. Kita yang menentukan apa yang akan dilakukan didalam media sosial, yang menentukan adalah user (pengguna).pemilik tidak ada apa-apanya.semua tergantung kepada masyarakat.tidak dapat diprediksi. Kemajuan teknologi akan mengubah semuanya, seperti
-akses komunikasi akan semakin murah (zero cost)
- akses komunikasi akan semakin terbuka (global)
-teknologi Informatika bisa ditransfer dari dunia nyata menjadi virtual
-peluang hanya muncul apabila terjadi suatu perubahan. Tanpa perubahan tidak ada peluang. 



   Akhir kata kami dari Kelompok 7 (Febiyanto 915120105, Meilani Dharmawaty 915120110, Marscel Jurdanes Ramli 915120114, dan Harry Clinton 915120129, mengucapkan banyak terima kasih atas pengalaman dan pelajaran yang telah dibagikan oleh Bapak Kukuh Sanyoto selaku Dosen tamu, pembelajaran dari beliau semakin memotivasi kami untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada disekitar kami dan menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi dan maju. Terima Kasih Bapak Kukuh :)

“TO CHANGE MAP IS EASIER THAN TO MAP CHANGE”
MERUBAH PETA LEBIH MUDAH DARI MEMETAKAN PETA

Jumat, 04 September 2015

"Jurnalisme dan Media Indonesia yang semakin berkembang", kuliah singkat dari Bapak Asep Saefullah

    


    
     Pada tanggal 3 September 2015, pelajaran kapita selekta Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dihadiri oleh dosen tamu yang merupakan Jurnalis di Media Kebon Sirih dan juga merupakan ketua bidang internet Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia , yaitu Bapak Asep Saefullah. Di perkuliahan yang singkat ini, beliau banyak menceritakan pengalamannya dibidang jurnalistik dan bagaimana perkembangannya hingga seperti sekarang ini, berikut kutipan yang dapat kelompok kami rangkum:
    

     Seiring perkembangan jaman, teknologi di Negara Indonesia semakin berkembang dan jumlah media pun semakin meningkat. Tahun 2012 terhitung sebanyak 63.000.000 pengguna aktif internet. Dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 82.000.000 pengguna aktif internet. Dari peningkatan tersebut dapat diberikan kesimpulan bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara yang menggunakan Internet terbanyak di Asia. 



   Sebelum kehadiran internet, wartawan terlebih dulu harus mempelajari bagaimana menggunakan teknologi.  Teknologi saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sedang marak dimana-mana. Pada saat sekarang ini, anak kecil sudah menggunakan telepon genggam (handphone) untuk berkomunikasi. Sudah kita ketahui semua bahwa Jaman sekarang ini adalah jaman modern. Penggunaan internet terdapat dimana-mana dan sekarang siapapun bisa menjadi seorang wartawan hanya dengan membawa dan menggunakan kamera sendiri, semua orang bisa meliput kejadian dimanapun. Teknologi bisa berkembang menjadi sebuah tantangan, dimana reaksi masyarakat bersifat langsung dan cepat, terdapat banyaknya wahana untuk memberikan aspirasi (komentar) untuk dan kepada siapapun. masyarakat harus bisa beradaptasi agar bisa tetap bertahan pada zaman modern ini. Zaman sudah berubah, mulai dari media cetak menjadi media online seperti detik.com , kompas.com dan tempo. Penggunaan handphone juga mempermudah penyampaian berita atau informasi. Proses penyampaian pesan bersifat langsung dan cepat. Media berita online juga menjadi gaya hidup dan kebutuhan masyarakat akan informasi berita, baik politik maupun entertainment. Gaya penyampaian berita dimedia online jauh lebih mudah diterima oleh masyarakat, karena penyajiaannya singkat, jelas, dan padat. Pada saat bapak Harmoko menjadi menteri penerangan, media sangat dibatasi, namun setelah mengalami reformasi 1998, industry media Indonesia berkembang menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.



      Di dalam dunia jurnalis juga ditemui istilah konvergensi Media, yang artinya adalah penggabungan media yang digunakan untuk satu tujuan. Konvergensi media digunakan untuk perkembangan teknologi digital. Konvergensi Media menggabungkan internet dan computer untuk mendapatkan informasi yang diperukan oleh jurnalis. Konvergensi media tidak menghilangkan media lama, melainkan akan menjadikan media lama dan media baru bergabung menjadi satu.



      Pertumbuhan industri media di Indonesia telah didorong oleh kepentingan modal yang mengarah ke media oligopoly dan konsentrasi kepemilikan. Kesejahteraan dalam media dan teknologi komunikasi telah mengubah lingkungan industry media, tetapi tetap membuka ruang yang lebih luas bagi warga Negara untuk berpartisipasi dalam media melalu internet dan media sosial.
  



      Pers bebas muncul di media sosial pada zaman kini. tidak seperti zaman dahulu kala dimana kebebasan pers di batasi oleh pemerintah. Contoh media sosial sekarang ini adalah Friendster, facebook, twitter, instagram dan path. Karena tuntutan teknologi yang semakin modern, jurnalis yang kurang memadai pasti tidak dapat mengikuti pertumbuhan teknologi seperti sekarang ini.




     Sekarang ini sebagian besar jurnalis di Indonesia telah tumbuh menjadi manusia lebih dewasa serta inovatif dalam membawakan reportasenya.  Masih juga terdapat jurnalisme amplop tetapi saat ini sudah kurang merajarela dan jarang terlihat. Jurnalisme mempunyai blog dan akun sosial masing-masing agar jurnalis tersebut dapat lebih mudah memperoleh informasi yang diinginkan. 

      Adapun media di Indonesia yang dikuasai oleh Negara seperti TVRI, RRI, ANTARA, dan kantor berita Indonesia. Media Indonesia yang dikuasai oleh grup adalah kompas gramedia, jawa post group, VIVA grup, MNC, Femina Grup, Berita Satu, Tempo dan Trans Corp. dan media yang terbit sendiri adalah CLARA dan Net. 


     Dari perkuliahan singkat yang Bapak Asep berikan kami dapat menarik kesimpulan kalau perkembangan dunia pers diindonesia memang semakin baik dan cepat, hal ini dapat dibuktikan dengan mudahnya jurnalis sekarang untuk menyampaikan berita kepada para pembaca, tentunya dipermudah juga oleh perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan kita semua juga bisa menjadi wartawan, hal ini disebut dengan Citizen Journalism, dimana ketika siapapun berada dekat dengan tempat kejadian, rekaman dan hasil liputannya pun akan lebih baik serta cepat bisa dibagikan kepada orang banyak, hal ini tentunya membuat nilai berita menjadi lebih besar daripada wartawan yang baru datang beberapa saat setelah kejadian berlangsung, ditambah lagi kejadian - kejadian yang terjadi dengan cepat dan sulit dijangkau wartawan, akan lebih mudah dengan bantuan citizen journalism karena mereka hanya perlu kamera/handphone saja untuk merekam kejadian yang berlangsung, diindonesia media memang dikuasai oleh banyak orang-orang besar dengan kepentingannya masing-masing akan tetapi lebih baik media sebagai penyampai informasi terpercaya harus bersifat netral dan memihak kepada kepentingan masyarakat luas,bukan kepada pemilik kepentingan tertentu,intinya perkembangan pers semakin pesat dan membaik, akan tetapi kita juga harus bisa menjadi masyarakat yang baik dalam menggunakan media, kita harus kritis dalam menerima berita dan tidak mudah terprovokasi propaganda yang diberikan media.

 Akhir kata kami dari Kelompok 7 (Febiyanto 915120105, Meilani Dharmawaty 915120110, Marscel Jurdanes Ramli 915120114, dan Harry Clinton 915120129, mengucapkan banyak terima kasih atas pengalaman dan pelajaran yang telah dibagikan oleh Bapak Asep Saefullah selaku Dosen tamu, pembelajaran dari beliau semakin membuka mata kami sebagai mahasiswa dan mahasiswi komunikasi untuk lebih kritis dan memahami dunia jurnalistik diindonesia. Terima Kasih Bapak Asep :)